0

Technical Tips! - Mematikan Genset

Sebelum kita mematikan genset, ada baiknya kita membiarkan genset hidup beberapa saat dengan kondisi beban rendah, hal ini dimaksudkan agar sisa karbon pada cylinders, pistons dan valves dapat terbakar habis.
Source: Catterpilar
1
KRITERIA DASAR PEMILIHAN GENERATOR CIRCUIT BREAKER (Part-2)

Rated maximum voltage dari Generator Circuit Breaker adalah tegangan tertinggi (RMS) dari Circuit breaker (CB) dan ini merupakan limit tertinggi dari operasi. Rating tegangan maximum sebanding dengan maksimum tegangan operasi dari generator (atau biasanya sama dengan 1.05 x tegangan generator).
0

KRITERIA DASAR PEMILIHAN GENERATOR CIRCUIT BREAKER (Part-1)

Hello rekan pembaca sekalian,
Kali ini saya akan coba ulas tulisan mengenai hal teknis. Khususnya buat rekan2 electrical engineer, barangkali ini bisa jadi sharing info atau jika rekan lain ada yg bisa memberikan koreksi atau masukan tambahan dengan senang hati penulis akan terima.
Selama ini kita ketahui bahwa peran circuit breaker merupakan komponen penting dalam rangka mengamankan peralatan listrik lainnya seperti trafo, generator, motor, kabel, dan peralatan listrik lain yang terpasang pada sistem transmisi maupun distribusi tenaga listrik.
Kali ini lebih spesifik kita akan coba gali lebih jauh mengenai apa itu generator circuit breaker atau biasa di sebut GCB.
GCB adalah circuit breaker yg terpasang antara generator dan generator transformer.


Jelas sekali bahwa dari namanya CB ini secara lebih spesifik di gunakan untuk keperluan operasional putus hubung generator dengan jaringan dan juga mengamankan baik generator maupun GT dari efek gangguan yang dapat ditimbulkan oleh generator itu sendiri ataupun dari jaringan yang terhubung dengannya.
Dalam merencanakan dan memilih CB yg akan kita gunakan untuk applikasi GCB, kita mesti berhati2 dikarenakan tidak semua CB dapat di applikasikan untuk tujuan tersebut. Level tegangan GCB ini umumnya adalah medium voltage. Hal inilah yg biasanya banyak menjebak sejumlah rekan Electrical Engineer karena dalam proses pemilihannya hanya berpatokan pada rating tegangan, arus dan kA rating. Sehingga kerap kali distribution circuit breaker di applikasikan sebagai GCB.
Dalam proses design kita mesti mengetahui lebih jauh fenomena apa yang mungkin terjadi pada rangkaian tersebut dan persyaratan apa yang mesti di penuhi. Untuk menjawab hal ini tentunya akan lebih mudah jika kita mengacu standar yg berlaku. Buat sebagian rekan mungkin standar yg di pakai adalah IEC. Akan tetapi ternyata dalam proses penelitian dan pembelajaran penulis menemukan bahwa IEC bukanlah standar yg di pakai untuk GCB. Karena IEC hanya menjelaskan CB secara umum tapi tidak khusus untuk GCB. Tersebutlah IEEE atau ANSI C37.013 yang menjadi acuan standarnya.
Didalam IEEE C37.013-1997 disebutkan sejumlah kriteria yang menjadi dasar pemilihannya. Kriteria tersebut antara lain adalah:
a. Rated maximum voltage
b. Power frequency
c. Rated continuous current
d. Rated dielectric strenght
e. Rated short circuit duty cycle
f. Rated interrupting time
g. Rated closing time
h. Rated short circuit current
i. Transient Recovery Voltage (TRV) rating
j. Rated load current switching capabillity
k. Capacitance current switching capabillity
l. Out-of-Phase current switching capability
m. Excitation current switching capability
n. Rated control voltage
o. Rated mechanism fluid operating pressure
p. Name plate marking

Detail penjabaran dari kriteria2 diatas akan penulis jabarkan lebih lanjut pada tulisan berikutnya. Pada saat itulah rekan pembaca akan memahami lebih dalam persyaratan dalam pemilihan GCB ini. Untuk itu jangan bosan melihat tulisan saya atau berkunjung di web/blog terkait.
Demikian salam buat kita semua, dan berhubung masih suasana IEDUL FITHRI maka penulis mengucapkan Mohon Maaf Lahir Dan Bathin, Taqobballallahu minna Waminkum Minal Aidzin Wal Faidzin.

Wassalam,
Sudrajat Aryadi
@sud
1

Bikin hidup lebih hidup

Bikin hidup lebih hidup!!!, itulah sebuah Tag line yang di tampilkan dalam sebuah iklan rokok yang kerap muncul dalam tayangan iklan di TV. Tema yang di angkat oleh sang pencipta iklan ini memang patut di acungi jempol. Tema yang di angkat mencoba men”trigger” setiap individu untuk mampu mesikapi setiap keadaan/kejadian yang kerap tidak menyenangkan. Mencoba berani berdamai dengan keadaan dan justru merubahnya menjadi nilai yang positif. Ya!!! Itulah mestinya semangat yang harus di tanamkan sebagai bekal dalam kehidupan.
Menyadari bahwa kehidupan setiap individu selalu berbeda dan tak selalu menawarkan kenikmatan. Dengan menyadari ketidaknyamanan mungkin saja mampir dalam kehidupan kita maka kita mesti mempersiapkan diri menghadapinya. Dan dengan berbekal sikap positif yang baik maka dalam melihat setiap kesulitan justru menjadi tantangan untuk berupaya mengurai masalah dan merubahnya menjadi hal yang membanggakan.
Saat seseorang terjebak dalam kemiskinan, ia mesti berupaya menyadari dan mensyukuri keadaannya dan tentunya juga tetap berupaya mengubah keadaannya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Bak sampah yang justru di jadikan pupuk untuk tanaman yang akhirnya memunculkan keindahan berupa bunga atau manisnya buah.
Justru kalau kita mau belajar dari para petualang2 hidup senior, malah kita akan mendapati bahwa jalan hidup merekapun ternyata berawal dari “sampa-sampah” kehidupan. Contoh kasus, Andre Wongso yang kita kenal sebagai pembicara dan motivator ternama yang begitu sukses justru ternyata bergelar SDSTT. Apa itu SDSTT? Yaitu Sekolah dasar saja tidak tamat. Lah hari gini SD saja tidak tamat? Apa kata dunia? Ya, itulah fakta!. Dimana dengan kesadaran akan kekuranganya itulah maka sang Andre Wongso berupaya keras mengubahnya menjadi sesuatu yg fenomenal. Dengan semangat dan kepandaian mengubah keadaan akhirnya beliau mampu merubah keadaan. Yang akhirnya kehidupan yang biasa saja dapat berubah menjadi luar biasa. Itulah semangat “bikin hidup lebih hidup”.
Contoh lain adalah Antony Robbin. Beliau hanyalah seorang office boy, yang sadar akan kekurangan dirinya setelah itu berupaya mem-“fine tune” mind set nya sehingga keadaan dan kemiskinan dirinya di rubah menjadi sebuah kekuatan motivasi menggapai sukses karirnya. Tak ayal, artis ternama, mantan presiden Amerika, olah ragawan kelas atas telah menjadi peserta sesi training motivasinya.
Sungguh masih banyak lagi contoh contoh lain yang telah mengukir sejarah dengan upayanya sukses membalikkan keadaan.
Sekarang kembali pada diri kita masing2, apakah kita akan menangisi keadaan yang terjadi pada kita atau justru mampu bersikap ikhlas dan bersemangat mengubah sampah kehidupan menjadi pupuk bagi kesuksesan.
Apapun latar belakang anda, apapun keadaan anda, dan siapapun anda. Positiflah dan bersemangatlah, niscaya hidup menjadi indah dan hidup akan menjadi lebih hidup.

Sang petualang hidup @ Bekasi June 2010.

Petualangan Hidup

Banyak dari kita mungkin telah terjebak dalam sebuah rutinitas yang di jalani setiap hari. Seorang anak, di paksa bangun pagi untuk bersiap2 berangkat kesekolah, setelah itu pulang, bermain, belajar dan tidur di akhir hari. Seorang ibu rumah tangga, yg sehari2 bangun pagi menyiapkan makanan setiap pagi untuk sarapan keluarga, setelah itu berbelanja, kepasar, mempersiapkan kembali makanan untuk santap siang, dan malam. Setelah mulai senggang banyak dari mereka meluangkan waktu dengan menonton sinetron, membaca tabloid, bahkan tak dinyana banyak yg memanfaatkan untuk ngobrol ngarol ngidul sampai ngerumpi urusan yg gak jelas manfaatnya.
Seorang ayah, yang memulai harinya dengan sarapan, berangkat kerja, bekerja hingga malam, dan akhirnya pulang kerumah dan kembali tidur di ujung malam.
Demikian sekelumit kegiatan yang terjadi di kehidupan banyak manusia pada umumnya. Memang hal tersebut bukanlah sesuatu yang buruk, akan tetapi hidup bukanlah di tujukan sekedar mengisi perut, dan setelah itu melakukan rutinitas aktivitas. Akan tetapi kita mesti belajar memahami dan yang terpenting “menyadari” apa makna dari keberadaan kita di dunia ini.
Ada sebagian faham dimana keberadaan manusia hanya untuk sekedar menikmati hidup, menjalaninya dan menikmati manis dan indahnya kehidupan. Akan tetapi tatkala seorang manusia di hadapkan dengan kesulitan, dengan serta merta dia akan menjerit, menangis, dan bermohon di lepaskan dari jerat kesulitan tersebut.
Saat manusia menikmati kesenangan, layaknya pikiran mereka hanya tertuju pada kesenangan tersebut, tanpa berupaya menyadari dari mana kesenangan itu berasal dan berupaya sekuat tenaga agar kesenangan itu bisa tetap berada dekat dengan dirinya. Akhirnya terjadilah sebuah ke “rutinan” baru yg bernama mengejar kesenangan. Saat belum senang, mereka belajar dan menggapai bagaimana mendapat kesenangan. Begitu mereka samapai pada tataran kesenangan, mereka belajar dan berupaya bagaimana mempertahan kesenangan tersebut. Terus dan terus siklus tersebut berjalan menjadi suatu aktifitas rutin dalam setiap kehidupan manusia.
Namun inilah dunia, banyak hal dimana yg kita anggap kesenangan ternyata belum tentu menyejukan hati. Tatkala kita berupay mencapainya, ternyata kita dihadapkan berbagai macam kesulitan untuk menggapainya. Saat kita berupaya mempertahankan kesenangan ternyatapun tak mudah karena kerap kali di ganggu oleh pihak lain yang iri atau bahkan hendak merebut kesenangan dari kita. Dan begitu banyak lagi kenyataan bahwa untuk menggapai kesenangan ternyata berbuah “ketidak nyamanan”.
Barangkali kita perlu untuk memahami kembali apa makna hidup kita. Bahwa kesenangan adalah karunia, dan kesulitan juga merupakan karunia dari Tuhan. Perjalan hidup seorang manusia, tak akan mungkin akan senang seumur hidupnya, dan begitu pula sebaliknya tak mungkin mengalami kesulitan terus menerus. Perjalanan hidup setiap manusia pasti terdiri dari dua unsur tersebut. Senang dan susah.
Hal yang terpenting adalah “menyadari” tujuan/makna menjalani senang dan susah tersebut. Kita perlu meluruskan mindset kita bahwa hidup ini adalah sebuah petualangan.
Kita mungkin mempunyai keinginan untuk menjadi “apa” yg kita inginkan. Namun siapa yang dapat menggaransi kita akan sampai kepada “apa” yg kita inginkan. Dan kita juga tidak pernah tahu dalam proses pencapaian “apa” tersebut kerap kita mendapati kekecewaan dan berbagai hal yg tidak kita sukai. Hal itulah yg mestinya menjadi dasar kita bahwa apapun yg terjadi itulah petualangan hidup yang harus kita jalani. Apapun yang kita jalani, mestinya di jadikan sebuah upaya kita memaknai petualangan kita sebagai sebuah ibadah kita kepada sang pencipta. Bahwa setiap kejadian adalah karunia dan mungkin juga ujian yang membuat kita makin kokoh dan bijaksana. Dengan memahami makna petualangan hidup, diharapkan hati kita tidak di buat terombang ambing oleh turun naiknya ombak perasaaan hati. Dimana kesadaraan tersebut akhirnya berbuahkan “IKHLAS”. Mau menerima apapun yang terjadi, menjadi bijaksana dalam mensikapi, menjadi kuat dalam menghadapi, dan menjadi sadar tujuan akhir petualangan hidup kita tak lain adalah TUHAN.
Semoga kita menjadi petualang hidup sejati yang mampu memaknai petualangannya dan menjadi arif dan bijaksana serta menggapai IKHLAS terhadap setiap karunia yg TUHAN berikan.

Sudrajat Aryadi
Sang petualang hidup @ Bekasi, 13 Juni 2010
 
Copyright © Jendela Pengetahuan